[vc_row full_width=”stretch_row_content_no_spaces” css=”.vc_custom_1572587986622{padding-top: 0px !important;}”][vc_column][rev_slider alias=”project-rlu-bh”][/vc_column][/vc_row][vc_row gap=”35″ bg_type=”bg_color” bg_override=”full” css=”.vc_custom_1568266991123{padding-top: 7% !important;padding-right: 20% !important;padding-bottom: 2% !important;padding-left: 20% !important;}” bg_color_value=”#ffffff” el_class=”sec-1″][vc_column width=”1/12″][/vc_column][vc_column width=”10/12″][vc_column_text]
[/vc_column_text][ultimate_spacer height=”10″][vc_column_text]
[/vc_column_text][ultimate_spacer height=”30″][ultimate_spacer height=”20″][vc_column_text el_class=”green-bullet”]
[/vc_column_text][/vc_column][vc_column width=”1/12″][/vc_column][/vc_row][vc_row bg_type=”bg_color” bg_override=”full” css=”.vc_custom_1568264832676{padding-top: 2% !important;padding-right: 10% !important;padding-bottom: 7% !important;padding-left: 10% !important;}” bg_color_value=”#ffffff” el_class=”.south_asia_bond”][vc_column][vc_single_image image=”56855″ img_size=”full” alignment=”center”][ultimate_spacer height=”” height_on_mob=”20″][/vc_column][/vc_row][vc_row gap=”35″ bg_type=”bg_color” bg_override=”full” css=”.vc_custom_1568907592092{padding-top: 7% !important;padding-right: 20% !important;padding-bottom: 7% !important;padding-left: 20% !important;}” bg_color_value=”#00954b” el_class=”about_project”][vc_column width=”1/12″][/vc_column][vc_column width=”10/12″][vc_column_text]
[/vc_column_text][ultimate_spacer height=”10″][vc_column_text]
[/vc_column_text][ultimate_spacer height=”20″][ultimate_spacer height=”30″][vc_tabs interval=”0″ el_class=”rlu_about”][vc_tab title=”PT Royal Lestari Utama” tab_id=”d845b5b4-a65c-96dd9-f0087a02-1c8e074b-b2a3a22c-2b9c”][ultimate_spacer height=”30″][vc_column_text]
Pada 26 Februari, Tropical Landscapes Finance Facility (“TLFF”) mengumumkan
transaksi perdananya, sebuah pinjaman penting sebesar 95 juta dolar AS untuk membantu membiayai sebuah perkebunan karet alam berkelanjutan di dua lanskap yang sangat terdegradasi. Transaksi tersebut akan memasukkan tujuan-tujuan dan kerangka pengaman sosial dan lingkungan yang ditetapkan dengan jelas.
Obligasi Keberlanjutan dengan waktu jatuh tempo yang lama akan mendanai PT
Royal Lestari Utama (“RLU”), sebuah usaha patungan di Indonesia antara Groupe Michelin Perancis (49%) dan PT Barito Pacific Indonesia (51%) untuk perkebunan- perkebunan karet alam berkelanjutan di Provinsi Jambi, Sumatera dan Provinsi Kalimantan Timur. Dalam perkebunan seluas 88.000 hektar, 70.000 terletak di Jambi dan 18.000 di Kalimantan Timur.
[/vc_column_text][/vc_tab][vc_tab title=”Konsesi” tab_id=”fd4d2a22-57f6-26dd9-f0087a02-1c8e074b-b2a3a22c-2b9c”][ultimate_spacer height=”30″][vc_column_text]
Secara keseluruhan, hanya sekitar 34.000 ha yang akan ditanami karet, sedangkan
sisanya akan dibiarkan untuk konservasi, restorasi dan Program Kemitraan Masyarakat. Proyek ini dirancang untuk meningkatkan mata pencaharian sekitar 50.000 masyarakat setempat dan menciptakan 16.000 lapangan kerja dengan upah yang adil. Di Jambi, perkebunan akan berfungsi sebagai zona penyangga penting untuk menghentikan spekulasi lahan lebih lanjut dan perambahan Taman NasionalBukit Tigapuluh (“TNBT”) seluas 143.000 ha dengan keanekaragaman hayati tinggi, yang merupakan salah satu tempat terakhir di Indonesia untuk melihat gajah,harimau dan orangutan Sumatera.
Luas Lanskap TNBT sebenarnya yang memiliki signifikansi ekologi adalah 400.000
hektar dan mencakup dua konsesi restorasi ekosistem WWF yang juga akan
memperoleh keuntungan dari perlindungan yang akan diberikan oleh perkebunan dari perambahan. Perlindungan akan berasal dari pekerja perkebunan “pasukan dilapangan”, pekebun dan areal tanam sendiri. WWF adalah mitra proyek sejak tahun 2015 dan telah bekerja bersama RLU dalam mencadangkan daerah-daerah yang memiliki nilai konservasi tinggi (NKT) dan cadangan karbon tinggi (CKT) sebagai zona “larangan” penanaman.
Setelah mencapai usia dewasa, perkebunan tersebut akan menyumbang 10% dari karet alam global yang dibeli oleh Michelin. RLU, melalui perkebunan-perkebunan dan program-program pekebunnya, menargetkan hasil panen karet tahunan yang lebih tinggi sebesar 1,7 ton per hektar, dibandingkan dengan hasil panen Indonesia saat ini sebesar 0,8 ton.
[/vc_column_text][/vc_tab][vc_tab title=”Verifikasi Pihak Ketiga” tab_id=”1568197773123-2-106dd9-f0087a02-1c8e074b-b2a3a22c-2b9c”][ultimate_spacer height=”30″][vc_column_text]
USAID telah memberikan jaminan kredit untuk sebagian transaksinya, yang telah
diberi peringkat “Aaa” oleh Moody’s. Vigeo Eiris, firma konsultasi ESG, telah mengonfirmasikan bahwa obligasi-obligasi tersebut adalah “Surat Utang Keberlanjutan” dengan kontribusi positif kepada pembangunan berkelanjutan dan sejalan dengan Pedoman Obligasi Ramah Lingkungan.
Hadiputranto, Hadinoto & Partners memberikan dukungan pro-bono penting dalam
tahap-tahap awal Transaksi ini.
[/vc_column_text][/vc_tab][/vc_tabs][/vc_column][vc_column width=”1/12″][/vc_column][/vc_row][vc_row gap=”35″ bg_type=”bg_color” bg_override=”full” ult_hide_row=”ult_hide_row_value” ult_hide_row_large_screen=”large_screen” ult_hide_row_desktop=”desktop” ult_hide_row_tablet=”tablet” ult_hide_row_tablet_small=”xs_tablet” ult_hide_row_mobile=”mobile” ult_hide_row_mobile_large=”xl_mobile” css=”.vc_custom_1568907467218{padding-top: 7% !important;padding-right: 20% !important;padding-bottom: 7% !important;padding-left: 20% !important;}” bg_color_value=”#00954b” el_class=”about_project”][vc_column width=”1/12″][/vc_column][vc_column width=”10/12″][vc_column_text]
[/vc_column_text][ultimate_spacer height=”10″][vc_column_text]
[/vc_column_text][ultimate_spacer height=”30″][ultimate_spacer height=”20″][vc_column_text]
On February 26th, the Tropical Landscapes Finance Facility (“TLFF”) announced its inaugural transaction, a landmark US$ 95 million loan to help finance a sustainable natural rubber plantation in two heavily degraded landscapes. The transaction will incorporate clearly defined social and environmental objectives and safeguards.
A long-dated Sustainability Bond will fund PT Royal Lestari Utama (“RLU”), an Indonesian joint venture between France’s Groupe Michelin (49%) and Indonesia’s PT Barito Pacific (51%) for sustainable natural rubber plantations in Jambi, Sumatra and East Kalimantan provinces. In a total plantation size of 88,000 hectares, 70,000 sits in Jambi and 18,000 in East Kalimantan.
In all, only an estimated 34,000 ha will be planted in rubber, while the rest will be left for conservation, restoration and Community Partnership Programs. The project is designed to enhance the livelihoods of about 50,000 local people and create 16,000 fair-wage jobs. In Jambi, the plantation will function as an important buffer zone to stop further land speculation and encroachment in the biodiverse 143,000 ha Bukit Tigapuluh National Park (“BTPNP”) , which is one of the last places in Indonesia to see Sumatran elephants, tigers and orangutans.
The original and ecologically significant BTPNP Landscape is 400,000 hectares and includes two WWF ecosystem restoration concessions that will also benefit from the protection from encroachment the plantation will provide. Protection will come from “boots on the ground” plantation workers, smallholders and planted areas themselves. WWF is a project partner since 2015 and has worked with RLU to set aside HCV/HCS areas as “no-go” zones for planting.
At maturity, the plantation will represent 10% of natural global rubber purchased by Michelin. RLU, through its plantations and smallholder programs, is targeting a higher annual rubber yield per hectare of 1.7 tons, compared to Indonesia’s current 0.8 tons.
USAID has provided a credit guarantee on part of the transaction, which has been rated “Aaa” by Moody’s. Vigeo Eiris, the ESG consulting firm, has confirmed that the bonds are “Sustainability Notes” with positive contribution to sustainable development and are aligned with the Sustainability Bond Guidelines.
Hadiputranto, Hadinoto & Partners provided important pro bono support in the initial stages of the Transaction.
[/vc_column_text][/vc_column][vc_column width=”1/12″][/vc_column][/vc_row][vc_row gap=”35″ bg_type=”bg_color” bg_override=”full” css=”.vc_custom_1568267031717{padding-top: 7% !important;padding-right: 20% !important;padding-bottom: 2% !important;padding-left: 20% !important;}” bg_color_value=”rgba(0,149,75,0.08)” el_class=”investment”][vc_column width=”1/12″][/vc_column][vc_column width=”10/12″][vc_column_text]
[/vc_column_text][ultimate_spacer height=”10″][vc_column_text]
Tahap 1 TLFF mendukung 19.000 ha pertama perkebunan karet komersial di seluruh kawasan konsesi RLU. Tahap 2 TLFF (sedang dalam proses) akan membantu membiayai ~15.000 ha perkebunan karet alam lain yang didirikan di daerah-daerah terdegradasi dalam konsesi-konsesi RLU. Selain pekerjaan langsung, mata pencaharian masyarakat akan didukung dengan pendirian 7.000 ha kebun kecil dengan pembiayaan pekebun (sedang dalam proses) dan program-program mata pencaharian lain yang berada dalam Program Kemitraan Masyarakat. Hal ini juga mencakup pelatihan praktik terbaik dalam produksi karet dan pembelian karet dari para peserta program masyarakat dengan harga sedikit lebih tinggi.
[/vc_column_text][ultimate_spacer height=”30″][ultimate_spacer height=”20″][vc_column_text]
[/vc_column_text][ultimate_spacer height=”10″][vc_row_inner equal_height=”yes” gap=”35″ css=”.vc_custom_1568280630189{margin-top: 0px !important;margin-right: -20px !important;margin-left: -20px !important;border-top-width: 0px !important;padding-top: 0px !important;}” el_class=”Quick_fact”][vc_column_inner width=”1/2″ css=”.vc_custom_1568191294208{border-top-width: 8px !important;padding-top: 30px !important;padding-right: 15px !important;padding-bottom: 30px !important;padding-left: 15px !important;background-color: #ffffff !important;border-top-color: #e7d1b3 !important;border-top-style: solid !important;}”][vc_column_text]
Tahap 1 TLFF:
[/vc_column_text][ultimate_spacer height=”10″][vc_column_text]
[/vc_column_text][/vc_column_inner][vc_column_inner width=”1/2″ css=”.vc_custom_1568191301716{border-top-width: 8px !important;padding-top: 30px !important;padding-right: 15px !important;padding-bottom: 30px !important;padding-left: 15px !important;background-color: #ffffff !important;border-top-color: #e7d1b3 !important;border-top-style: solid !important;}”][vc_column_text]
Proyeksi Tahap 2:
[/vc_column_text][ultimate_spacer height=”10″][vc_column_text]
[/vc_column_text][vc_column_text]
mencakup Pembiayaan
Pekebun:
35 juta dolar AS
[/vc_column_text][/vc_column_inner][/vc_row_inner][vc_row_inner][vc_column_inner][ultimate_spacer height=”20″][ultimate_spacer height=”30″][vc_column_text]
[/vc_column_text][ultimate_spacer height=”10″][vc_column_text el_class=”green-bullet”]
Perincian Target Konsesi 2024 (per Juli 2019) dibandingkan dengan total luas konsesi kami 88.762 ha sebagaimana di dalam izin. Diusulkan untuk secara konsisten menggunakan 88.000 ha sebagaimana dalam izin RLU saat ini yang diterima oleh pemerintah untuk menghindari kebingungan. Karena 91.000 ha didasarkan pada analisis SLUS RLU dari peta dan pemeriksaan di lapangan di mana yang masih berada dalam proses perizinan perbatasan oleh pemerintah, total luasnya (ha) adalah di bawah ini:
[/vc_column_text][ultimate_spacer height=”20″][ultimate_spacer height=”30″][vc_column_text el_class=”green-bullet”]
[/vc_column_text][/vc_column_inner][/vc_row_inner][/vc_column][vc_column width=”1/12″][/vc_column][/vc_row][vc_row bg_type=”bg_color” bg_override=”full” css=”.vc_custom_1568283278924{padding-top: 2% !important;padding-right: 10% !important;padding-bottom: 7% !important;padding-left: 10% !important;}” bg_color_value=”rgba(0,149,75,0.08)”][vc_column][vc_row_inner el_class=”desktop-show”][vc_column_inner][vc_single_image image=”56886″ img_size=”full” alignment=”center”][/vc_column_inner][/vc_row_inner][vc_row_inner el_class=”mobile-show”][vc_column_inner width=”1/3″][vc_single_image image=”56859″ img_size=”full” alignment=”center”][/vc_column_inner][vc_column_inner width=”1/3″][vc_single_image image=”56861″ img_size=”full” alignment=”center”][/vc_column_inner][vc_column_inner width=”1/3″][vc_single_image image=”56461″ img_size=”full” alignment=”center”][/vc_column_inner][/vc_row_inner][/vc_column][/vc_row][vc_row full_width=”stretch_row_content_no_spaces”][vc_column][rev_slider alias=”rlu_middle”][/vc_column][/vc_row][vc_row gap=”35″ bg_type=”bg_color” bg_override=”full” css=”.vc_custom_1568183653602{padding-top: 7% !important;padding-right: 20% !important;padding-bottom: 2% !important;padding-left: 20% !important;}” bg_color_value=”#ffffff”][vc_column width=”1/12″][/vc_column][vc_column width=”10/12″][vc_column_text]
[/vc_column_text][/vc_column][vc_column width=”1/12″][/vc_column][/vc_row][vc_row bg_type=”bg_color” bg_override=”full” css=”.vc_custom_1568283217136{padding-top: 2% !important;padding-right: 10% !important;padding-bottom: 5% !important;padding-left: 10% !important;}” bg_color_value=”#ffffff”][vc_column][vc_row_inner el_class=”desktop-show”][vc_column_inner][vc_single_image image=”56863″ img_size=”full” alignment=”center”][/vc_column_inner][/vc_row_inner][vc_row_inner el_class=”mobile-show”][vc_column_inner width=”1/3″][/vc_column_inner][vc_column_inner width=”1/3″][vc_single_image image=”56865″ img_size=”full” alignment=”center”][/vc_column_inner][vc_column_inner width=”1/3″][/vc_column_inner][/vc_row_inner][/vc_column][/vc_row][vc_row gap=”35″ bg_type=”bg_color” bg_override=”full” css=”.vc_custom_1568283094586{margin-top: 0px !important;border-top-width: 0px !important;padding-top: 0px !important;padding-right: 20% !important;padding-bottom: 2% !important;padding-left: 20% !important;}” bg_color_value=”#ffffff” el_class=”home_project”][vc_column width=”1/12″][/vc_column][vc_column width=”10/12″][vc_column_text el_class=”green-bullet”]
[/vc_column_text][ultimate_spacer height=”30″][vc_single_image image=”56867″ img_size=”full” alignment=”center” el_class=”desktop-show”][vc_single_image image=”56875″ img_size=”full” alignment=”center” el_class=”mobile-show”][ultimate_spacer height=”30″][vc_column_text el_class=”green-bullet”]
“Konsesi-konsesi Jambi mencakup total area seluas 71.888, hanya 28.026 ha (39%) di antaranya yang akan digunakan untuk penanaman inti pada lahan terdegradasi guna menciptakan zona penyangga untuk lanskap-lanskap bernilai tinggi. Per bulan Juli 2019, 15.431 ha telah ditanami dengan 12.595 ha belum ditanami (55% telah selesai). Luas kawasan lindung adalah 17.660 (25%) di Jambi dengan 6.000 ha untuk plasma pekebun dan 20.202 ha untuk mata pencaharian lain.”
[/vc_column_text][/vc_column][vc_column width=”1/12″][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_separator color=”custom” border_width=”6″ accent_color=”#e2f0e6″ css=”.vc_custom_1568196116664{padding-top: 20px !important;padding-bottom: 20px !important;}”][ultimate_spacer height=”30″][/vc_column][/vc_row][vc_row bg_type=”bg_color” bg_override=”full” css=”.vc_custom_1568283424999{padding-top: 2% !important;padding-right: 10% !important;padding-bottom: 2% !important;padding-left: 10% !important;}” bg_color_value=”#ffffff”][vc_column][vc_row_inner el_class=”desktop-show”][vc_column_inner][vc_single_image image=”56871″ img_size=”full” alignment=”center”][/vc_column_inner][/vc_row_inner][vc_row_inner el_class=”mobile-show”][vc_column_inner width=”1/3″][/vc_column_inner][vc_column_inner width=”1/3″][vc_single_image image=”56521″ img_size=”full” alignment=”center”][/vc_column_inner][vc_column_inner width=”1/3″][/vc_column_inner][/vc_row_inner][/vc_column][/vc_row][vc_row gap=”35″ bg_type=”bg_color” bg_override=”full” css=”.vc_custom_1568283416589{margin-top: 0px !important;border-top-width: 0px !important;padding-top: 0px !important;padding-right: 20% !important;padding-bottom: 2% !important;padding-left: 20% !important;}” bg_color_value=”#ffffff” el_class=”east-kallimton”][vc_column width=”1/12″][/vc_column][vc_column width=”10/12″][vc_column_text el_class=”green-bullet”]
[/vc_column_text][ultimate_spacer height=”30″][vc_single_image image=”56877″ img_size=”full” alignment=”center” el_class=”desktop-show”][vc_single_image image=”56523″ img_size=”full” alignment=”center” el_class=”mobile-show”][ultimate_spacer height=”30″][vc_column_text el_class=”green-bullet”]
Konsesi-konsesi Kalimantan Timur mencakup total area seluas 19.639 ha, hanya 5.974 ha (30%) di antaranya yang akan digunakan untuk penanaman perkebunan inti pada lahan terdegradasi. Per bulan Juli 2019, 4.592 ha telah ditanami dengan 1.382 ha belum ditanami (77% telah selesai). Luas kawasan lindungnya adalah 9.983 ha (51%), bersama dengan 1.000 ha untuk plasma pekebun dan 2.682 ha untuk mata pencaharian lain.
[/vc_column_text][/vc_column][vc_column width=”1/12″][/vc_column][/vc_row][vc_row gap=”35″ bg_type=”bg_color” bg_override=”full” css=”.vc_custom_1568267148073{padding-top: 7% !important;padding-right: 20% !important;padding-bottom: 2% !important;padding-left: 20% !important;}” bg_color_value=”#f9f9f9″ el_class=”social_metrics_content”][vc_column width=”1/12″][/vc_column][vc_column width=”10/12″][vc_column_text]
[/vc_column_text][ultimate_spacer height=”10″][vc_column_text]
Selain konservasi dan restorasi hutan langsung, proyek ini membangun strategi keberlanjutan untuk menghasilkan dampak positif bagi sekitar 50.000 orang (lima orang per keluarga), menawarkan peluang-peluang pasar, memperluas peluang- peluang mata pencaharian, meningkatkan kesejahteraan (perumahan yang lebih baik,perawatan kesehatan dan terakhir sekolah bagi pegawai) dan efek berganda lainnya dari dipekerjakannya masyarakat secara langsung oleh RLU dan plasma pekebun. Setelah perkebunan dan pabrik pengolahan (Kalimantan) mencapai usia dewasa, diperkirakan sekitar 16.000 orang akan memperoleh keuntungan dari penyediaan kerja langsung. 3.500 pekebun lainnya juga direncanakan akan memperoleh manfaat dari pengembangan karet plasma di konsesi-konsesi tersebut.
[/vc_column_text][/vc_column][vc_column width=”1/12″][/vc_column][/vc_row][vc_row bg_type=”bg_color” bg_override=”full” css=”.vc_custom_1568205725728{margin-top: 0px !important;margin-bottom: 0px !important;border-top-width: 0px !important;border-bottom-width: 0px !important;padding-top: 0px !important;padding-right: 10% !important;padding-bottom: 7% !important;padding-left: 10% !important;}” bg_color_value=”#f9f9f9″ el_class=”Social_metrics_table”][vc_column][vc_column_text]
Daerah | Populasi Setempat | Jumlah yang Dipekerjakan Langsung Setelah (Pabrik Pengolahan + Perkebunan) Mencapai Usia Dewasa | Jumlah yang dipekerjakan (per Desember 2018) |
---|---|---|---|
JAMBI | 50,000 | 13,200 | 3,579 |
KALIMANTAN | 8,000 | 2,800 | 851 |
TOTAL | 58,000 | 16,000 | 4,430 |
Daerah | Mata Pencaharian Lain (ha) |
---|---|
JAMBI | 20,515 |
KALIMANTAN | 2,682 |
TOTAL | 23,196 |
Pegawai-pegawai di Kalimantan mencakup mereka yang ada di fasilitas pengolahan. Di Jambi,
RLU tidak memiliki pabrik pengolahan.
[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row full_width=”stretch_row_content_no_spaces”][vc_column][rev_slider alias=”rlu_middle2″][/vc_column][/vc_row][vc_row gap=”35″ bg_type=”bg_color” bg_override=”full” css=”.vc_custom_1568267171353{padding-top: 7% !important;padding-right: 20% !important;padding-bottom: 2% !important;padding-left: 20% !important;}” bg_color_value=”rgba(255,255,255,0.08)” el_class=”tlff-key”][vc_column width=”1/12″][/vc_column][vc_column width=”10/12″][vc_column_text]
[/vc_column_text][ultimate_spacer height=”10″][vc_column_text]
[/vc_column_text][ultimate_spacer height=”30″][vc_column_text]
TLFF telah berkomitmen untuk menelusuri dan membuka IKU lingkungan dan sosialyang jelas dengan konsultan-konsultan eksternal yang meninjau pelaksanaan yang sedang berlangsung, kepatuhan dan kemajuan aspek-aspek lingkungan dan sosial proyek ini.
[/vc_column_text][/vc_column][vc_column width=”1/12″][/vc_column][/vc_row][vc_row css=”.vc_custom_1568202683036{margin-top: 0px !important;margin-bottom: 7% !important;border-top-width: 0px !important;padding-top: 0px !important;padding-right: 10% !important;padding-left: 10% !important;}” el_class=”tlff-key-table”][vc_column][vc_column_text]
Tujuan Inti | Indikator Output dan Dampak | Nilai (sebagaimana yang diberikan oleh RLU atau sumber) |
---|---|---|
Retensi Hutan | Berhektar-hektar hutan NKT/CKT yang dikelola secara aktif | Jambi - 2000 ha Kalimantan Timur - 6500 ha |
Meningkatnya Mata Pencaharian Pedesaan | Jumlah petani karet skala kecil yang terlibat sebagai bagian dari program kemitraan masyarakat (paruh waktu dan penuh waktu). Petani, yang tidak dipekerjakan oleh RLU, tetapi memiliki perjanjian yang menetapkan beberapa jenis transaksi antara jasa dan produk (karet) | Jambi: 18 Kalimantan: 300 Pelatihan: 266 Total: 584 (YTD) |
Jumlah rumah tangga pekebun yang terdampak oleh CPP RLU (tidak mencakup pemberian kerja langsung kepada masyarakat setempat) | 584 dari sekitar 10.000 keluarga yang tinggal di dalam dan sekitar konsesi |
|
Jumlah lapangan kerja yang tercipta di luar karet di bawah program kemitraan masyarakat (untukmemasukkan lapangan- lapangan kerja yang terkait dengan pemasok-pemasok setempat) | Segera akan datang | |
Jumlah petani yang menjual ke rantai pasok RLU | 300 di Kalimantan Timur Segera akan datang di Jambi |
|
Jumlah lapangan kerja langsung yang tercipta | Jambi: 3579 Kalimantan Timur: 851 Total: 4430 |
|
Rentang gaji pegawai langsung RLU | Di atas standar upah minimum provinsi Rentang gaji: IDR 2.423.889 - IDR 2.893.833 |
|
Berkurangnya Emisi | Jumlah pohon yang ditanam | Sepanjang Tahun 2018: 18.622 pohon 1.100 pohon dari 11 spesies ditanam di daerah-daerah riparian prioritas |
Jumlah kebakaran yang tercatat | Jambi: 102 kebakaran Kalimantan Timur: 13 kebakaran |
|
Jumlah hektar yang terbakar (jika ada) | Jambi: 131 ha Kalimantan Timur: 12 ha (data 2018) |
|
Jejak karbon (dalam tCO2e) | 12,836* | |
Emisi gas rumah kaca yang terserap oleh hutan lindung, pohon yang ditanam (dalam tCO2e) | Perkebunan: 365.106* Hutan: 123.286* Total: 488.395* |
|
Perlindungan Keanekaragaman Hayati | Jumlah program konservasi yang dilaksanakan | Empat: 1 - Hutan lindung 2 - Kawasan Konservasi Satwa Liar 3 - Konflik manusia-satwa liar 4 - Pengawasan satwa liar |
Jumlah spesies yang dilindungi dalam konsesi | Tiga Spesies Sangat Terancam Punah:Gajah, Harimau, Orangutan Dua Terancam Punah: Surili Sumatera, Tapir Asia |
|
Kawasan Konservasi Satwa Liar (Jambi) | 9.700 ha Kawasan Konservasi Satwa Liar ditetapkan batasnya, termasuk ~ 8.200 ha kawasan lindung dan 2.489 ha tutupan hutan baseline. Dalam Kawasan Konservasi Satwa Liar, 1.500 ha ditanami karet |
|
Berhektar-hektar habitat konservasi yang dilindungi dalam konsesi | Penetapan batas kawasan lindung: Jambi: 18.370 ha Kalimantan Timur: 9.983 ha Kawasan lindung di bawah kontrol RLU: Jambi: 2200 ha Kalimantan Timur: 7900 ha |
|
Cakupan patroli dan pelaporan tentang temuan-temuan kegiatan ilegal selama beberapa waktu | Patroli JanDes 2018: Jambi - 125.892 km Kalimantan Timur - 84.286 km Aktivitas Ilegal (JanDes 2018) Jambi - 22 temuan Kalimantan Timur - 53 temuan |
* Sumber: PT RLU; Green Invest Asia USAID, 2018. Kajian karbon.
[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row gap=”35″ bg_type=”bg_color” bg_override=”full” css=”.vc_custom_1568282678920{padding-top: 7% !important;padding-right: 20% !important;padding-bottom: 0px !important;padding-left: 20% !important;}” bg_color_value=”rgba(0,149,75,0.08)” el_class=”rlu_evs”][vc_column width=”1/12″][/vc_column][vc_column width=”10/12″][vc_column_text]
[/vc_column_text][ultimate_spacer height=”10″][vc_column_text]
RLU telah menetapkan sebuah RALS untuk lebih lanjut membahas komitmen-komitmen lingkungan dan sosial perusahaan tersebut.
[/vc_column_text][ultimate_spacer height=”10″][/vc_column][vc_column width=”1/12″][/vc_column][/vc_row][vc_row bg_type=”bg_color” bg_override=”full” css=”.vc_custom_1568282671421{margin-top: 0px !important;border-top-width: 0px !important;padding-top: 0px !important;padding-right: 10% !important;padding-bottom: 7% !important;padding-left: 10% !important;}” bg_color_value=”rgba(0,149,75,0.08)” el_class=”rlu_environment”][vc_column][vc_tabs][vc_tab title=”Mekanisme Pengaduan” tab_id=”d845b5b4-a65c-9074b-b2a3a22c-2b9c”][ultimate_spacer height=”30″][vc_column_text]
Aksi |
---|
Memperluas mekanisme pengaduan kepada semua pemangku kepentingan terkait, termasuk masyarakat adat. |
Dewan akan memfinalisasi dan menyetujui kebijakan mekanisme, prosedur dan perangkat pengaduan lengkap. |
Memantau dan meninjau pelaksanaan mekanisme pengaduan. |
Mengembangkan Kebijakan Keberlanjutan |
Aksi |
---|
Mengembangkan Kerangka Masyarakat Adat sesuai dengan Standar Kinerja Korporasi Keuangan Internasional (IFC PS); dan Menetapkan Rencana Masyarakat Adat, berdasarkan Kerangka Masyarakat Adat RLU dan sesuai dengan IFC PS, untuk: - Masyarakat adat di dalam Kawasan Konservasi Satwa Liar; dan - Kelompok-kelompok masyarakat adat lainnya yang terdampak oleh proyek ini di Jambi dan Kalimantan Timur. |
Aksi |
---|
Memperluas dan memperbarui pendekatan akuisisi lahan dan pemindahan pemukiman demi kepuasan Pemberi Pinjaman. |
Aksi |
---|
Mengembangkan Program Kemitraan Masyarakat RLU lebih lanjut, termasuk perencanaan untuk opsi-opsi pelibatan pekebun, seperti skema in-situ pekebun dan skema-skema pekebun lainnya. |
Aksi |
---|
Mengembangkan Strategi dan Rencana Kawasan Konservasi Satwa Liar, termasuk pemetaan partisipatif dan mekanisme perjanjian kerangka kerja berbasis masyarakat. |
Patroli: - Meningkatkan patroli bersama dengan Pihak Berwenang Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT); - Mengintensifkan patroli Kawasan Konservasi Satwa Liar, memperbesar tim dan menyelesaikan penetapan batas di daerah-daerah yang dikontrol. |
Mengembangkan kebijakan-kebijakan yang ada menjadi Rencana Pengelolaan Satwa Liar, termasuk pendekatan pengelolaan konflik Manusia - Gajah. |
Mengajukan permohonan kepada pihak-pihak berwenang terkait agar Kawasan Konservasi Satwa Liar dimasukkan ke dalam Rencana Konservasi Gajah Nasional. |
Aksi |
---|
Mengembangkan Kerangka Masyarakat Adat sesuai dengan Standar Kinerja Korporasi Keuangan Internasional (IFC PS); dan Menetapkan Rencana Masyarakat Adat, berdasarkan Kerangka Masyarakat Adat RLU dan sesuai dengan IFC PS, untuk: - Masyarakat adat di dalam Kawasan Konservasi Satwa Liar; dan - Kelompok-kelompok masyarakat adat lainnya yang terdampak oleh proyek ini di Jambi dan Kalimantan Timur. |
[/vc_column_text][ultimate_spacer height=”30″][vc_column_text]
Siaran Pers (Bahasa Indonesia)
Siaran Pers Pembelian Surat Utang
&Green
[/vc_column_text][/vc_column][vc_column width=”1/12″][/vc_column][/vc_row]